Mengangkat Isu Pemilu, Film Kejarlah Janji Riuhkan Universitas Widyatama

WhatsApp Image 2024 01 29 at 19.26.04 0fdd856b

Himpunan Mahasiswa Prodi Produksi Film dan Televisi Universitas Widyatama kembali mengadakan acara screening film yang dibuka untuk umum. Kali ini, HIMASIVISI bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), dengan film berjudul “Kejarlah Janji” yang diadakan di Ruang Teater Gedung B Lantai 6, Universitas Widyatama, pada Jumat (26/01/2024). Film yang disutradarai oleh Garin Nugroho ini, mengangkat tema tentang pemilu yang sebentar lagi akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024, yang dibintangi oleh aktris dan aktor Indonesia seperti Cut Mini, Ibnu Jamil, Shenina Cinnamon, Bima Zeno, dan Thomas Rian. Film ini bertujuan mengajak pemilih untuk mendorong perubahan perilaku pada pemilu yang akan datang.

Film “Kejarlah Janji”  bercerita tentang seorang ibu bernama Pertiwi (Cut Mini) yang memiliki tiga orang anak yang sedang mencari identitas diri. Ibu Pertiwi memiliki masalah dari masa lalu suaminya yang kalah dalam Pilkades. Drama mulai muncul ketika anak-anaknya pulang membawa masalah terkait identitas diri dan balas dendam kekalahan ayahnya. Semua terjadi di tengah panasnya suasana menjelang Pilkades di desa yang dipimpin oleh lurah teladan bernama Janji Upaya (Ibnu Jamil). Berbagai konflik yang terjadi seperti gosip tentang calon lurah yang akan menjabat, sogokan Janji untuk melanjutkan periode selanjutnya, hingga upaya dari calon lurah lain yang menjadi lawannya. Adam (Bima Zeno) anak dari Ibu Pertiwi yang kebetulan mencalonkan diri sebagai lurah mulai menyebarkan black campaign berupa gosip-gosip untuk menjatuhkan reputasi Janji di akhir jabatannya. Di sisi lain, anak Ibu Pertiwi yang bernama Isham (Thomas Rian) berencana tidak akan memilih siapa-siapa atau golput dikarenakan karakternya sebagai mahasiswa yang kerap menentang kebijakan pemerintah. Sementara Sekar (Shenina Cinnamon) masih tidak yakin akan tujuan hidupnya kembali diyakinkan oleh sang ibu bahwa setiap orang pasti akan menemukan jati dirinya.

Film ini berhasil membuat para peserta yang menonton mendapatkan beberapa pengetahuan dan bekal yang bisa diterapkan untuk pemilu di tanggal 14 Februari nanti. Apalagi untuk pemilih pemula yang belum pernah sama sekali terlibat dalam pemilu.

“Aku kasih rating 9/10 karena film ini bikin kita lebih belajar lagi tentang pemilu. Belajar tentang kejujuran dan pentingnya dampak kejujuran. Harapan aku juga untuk siapapun pemimpinnya nanti, bisa lebih komitmen, janjinya ditepatin ga sekedar janji-janji manis aja,” ujar Nasywa, Mahasiswi program studi FTV angkatan 2022.

“Kesan pesan buat film ini banyak ya, yang pertama adalah politik haruslah adil. Kedua, jangan golput soalnya pilihan kita berpengaruh buat masa depan bangsa ini. Buat ratingnya saya kasih 8/10 dimulai dari sinematografinya, penerapan warnanya, dan kesan pesannya juga bikin film ini enak ditonton. Harapan saya semoga pemilu kali ini aman, tentram, damai, dan adil. Pilihan kita bisa berbeda, tapi semoga perbedaan ini tidak membuat kita terpecah belah,” ucap peserta screening film, Ikhwan, dari SMA Negeri 10 Bandung.

Screening film berjalan dengan lancar, dan diharapkan setelah menonton film “Kejarlah Janji” ini, kita bisa lebih membuka pikiran kita dan menggunakan suara kita dengan bijak. Film tentang pemilu yang dibungkus dengan penuh komedi ini, sayang kalau dilewatkan begitu saja.

Pos terkait