Widyatama Digital Campaign Competition : Ketika Harapan Peserta Sirna

Universitas Widyatama kembali menggelar perlombaan online untuk siswa SMA/K sederajat bertajuk “Widyatama Digital Campaign Competition” pada tanggal 15 s/d 18 November 2023. Terdapat tiga jenis kompetisi yang dilombakan, diantaranya:

  1.     Short Video Competition, yaitu perlombaan membuat konten video campaign berdurasi maksimal 3 menit dengan tema “Bersatu Menjaga Keutuhan dan Memajukan Bangsa” dan dipublikasikan di TikTok.
  2.     Poster Competition, yaitu perlombaan membuat poster campaign dengan tema “Bersatu Menjaga Keutuhan dan Memajukan Bangsa” dan dipublikasikan di Instagram.
  3.     Photo Spot, yaitu perlombaan mencari photo spot terbaik di Universitas Widyatama dan dipublikasikan di Instagram.

 

Tak main-main, iPad Pro (Gen 4) 11” akan diberikan kepada juara 1 Short Video Competition, iPad Air (Gen 5) 10,9” untuk juara 2 Short Video Competition, dan total uang tunai sebesar Rp. 5.200.000,- untuk semua kategori lomba. Selain itu, untuk pemenang lomba yang duduk di bangku kelas 12 SMA/K bisa mendapatkan Beasiswa Kuliah PMB TA 2024/2025 di Universitas Widyatama hingga Rp. 18.000.000,-. Realita yang terjadi, hadiah yang didapat oleh para pemenang tidak sama dengan hadiah yang sudah dipublikasikan di poster resmi.

 

Hadiah yang berbeda

Pada kategori perlombaan Short Video, hadiah yang tertera pada poster adalah iPad Pro (Gen 4) 11” untuk juara 1, iPad Air (Gen 5) 10,9” untuk juara 2, dan uang tunai sebesar Rp. 1.000.000,- untuk juara 3. Namun, kenyataannya para pemenang mendapat hadiah yang berbeda. Juara 1 mendapatkan beasiswa kuliah PMB TA 2024/25 serta uang tunai sebesar Rp. 1.000.000,-, juara 2 mendapatkan beasiswa kuliah PMB TA 2024/25 serta uang tunai sebesar Rp. 700.000,-, dan juara 3 mendapatkan beasiswa kuliah PMB TA 2024/25 serta uang tunai sebesar Rp. 400.000,-.

 

wdccNol transparansi pihak sponsor

Mulanya, sponsor yang mendukung hadiah perlombaan merupakan pihak individu yang mengajukan sponsorship untuk perlombaan Widyatama Digital Campaign Competition. Kesepakatan perihal hadiah perlombaan sudah tercapai di awal beserta syarat dan ketentuannya. Namun, pada saat hari pengumuman pemenang lomba, terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh sponsor. Sponsor tersebut merupakan relawan dari salah satu kandidat Calon Presiden-Calon Wakil Presiden yang akan ikut serta pada Pemilihan Umum 2024. Hal ini ditunjukkan oleh identitas nama salah satu Calon Presiden-Calon Wakil Presiden di papan pemenang yang akan diberikan kepada para pemenang lomba. Ini tentu sangat tidak layak mengingat kampus yang merupakan penyelenggara pendidikan tinggi tidak seharusnya terafiliasi dengan kepentingan politik.

 

     Mengapa kampus tidak aware?

Pada saat pertemuan dengan pihak sponsor, pihak kampus sudah menanyakan terkait syarat dan ketentuan apa saja yang akan disepakati. Kedua belah pihak sudah sepakat bahwa sponsorship ini berasal dari individu, bukan dari pihak salah satu kandidat Capres-Cawapres tertentu.

Realitanya, papan pengumuman; yang dibuat oleh pihak sponsor, menampilkan foto salah satu kandidat Capres-Cawapres. Kepala Biro Kemahasiswaan Universitas Widyatama, Muhammad Fauzi, S.T., M.Log mengatakan bahwa pihak kampus tidak bisa menerima hal ini. “Kita sebagai institusi (pendidikan) tidak boleh terhubung dengan kepentingan politik,” ujarnya.

 

     Pertanggungjawaban kampus

Pihak kampus mencoba untuk tetap mempertahankan hadiah yang sudah seharusnya para pemenang dapatkan. “Saya meminta bahwa pihak sponsor memberikan (hadiah) langsung kepada pemenang tanpa ada publikasi,” ujar Pak Fauzi. Namun, pihak sponsor menolak. Mereka bersikukuh untuk tetap menampilkan identitas politiknya; foto kandidat, dan identitas partai. Pada akhirnya, kesepakatan tidak tercapai dan kerja sama dibatalkan.

Menanggapi kekeliruan yang terjadi, pihak kampus menyampaikan klarifikasi kepada para pemenang lomba. Para pemenang lomba pun dapat menerima hal ini dan tetap mendapat hadiah, meskipun tidak sama dengan yang ditunjukkan di poster. Hadiah yang pada akhirnya diberikan kepada para pemenang berasal dari pihak kampus sepenuhnya, tanpa ada kontribusi dari sponsor mana pun.

 

         Suara para pemenang

Salah satu pemenang kategori lomba Short Video menyampaikan, pihak kampus selaku penyelenggara perlombaan harus bisa memastikan sepenuhnya dengan siapa mereka melakukan sponsorship. “Kalau ada perlombaan lagi, konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak sponsor maunya kaya gimana, supaya para peserta tidak bingung dan kecewa,” tambahnya dengan suara penuh asa. Ia pun menambahkan, hal ini menjadi minus besar untuk penyelenggaraan perlombaan. “Kita sudah membuat video susah payah, cukup kecewa karena sudah berekspektasi mendapat hadiah yang besar, itu membuat hati kita sedih,” ujarnya.

Pos terkait