Bagaimana Pengaruh Mabuk Terhadap Perilaku Seseorang?

Ilustrasi seseorang sedang mengonsumsi alkohol

Pernahkah kalian melihat perilaku orang yang sedang mabuk berat? Berbicara melantur hingga melakukan aktivitas secara tidak sadar. Banyak dari perilaku yang cukup sulit dijelaskan oleh orang yang sedang mabuk. Pada budaya daerah tertentu, alkohol telah menjadi suatu tradisi penting bagi masyarakatnya. Allkohol digunakan dalam beberapa acara penting seperti ritual, pernikahan, dan perayaan penting lainnya. 

Alkohol merupakan zat psikoaktif yang dapat mempengaruhi fungsi otak dengan mengubah aktivitas neurotransmitter, terutama meningkatkan aktivitas GABA (gamma-aminobutyric acid), neurotransmitter inhibitor utama di otak. Hal ini menyebabkan adanya penurunan aktivitas otak. Di sisi lain, alkohol juga dapat meningkatkan aktivitas dopamin, yaitu menyebabkan perasaan euforia dan kepuasan.

Bagaimana alkohol dapat merubah perilaku seseorang? 

Alkohol memiliki pengaruh yang kuat pada perilaku seseorang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Konsumsi alkohol dapat mengubah cara seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak yang seringkalinya memiliki konsekuensi yang merugikan. Ketika seseorang mabuk, otak mengalami gangguan serius dalam pemrosesan informasi dan mengkoordinasikan gerakan tubuh. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh langsung alkohol pada neurotransmitter utama di otak yang mempengaruhi komunikasi antar sel saraf.

Alkohol bekerja pada otak untuk menghasilkan efek yang diinginkan, misalnya pada kemampuan bersosialisasi. ‘Impulsivity‘ merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kurangnya kontrol penghambatan yang ditandai dengan perilaku yang tidak memiliki perencanaan dalam berperilaku dan penghambatan respons terhadap suatu kondisi. Perilaku impulsif dianggap sebagai penentu dan konsekuensi dari penggunaan alkohol. Perilaku ini cenderung mendorong seseorang untuk membuat keputusan secara spontan. Pada tingkat perilaku, alkohol telah terbukti meningkatkan perilaku berisiko dalam mengemudi, kriminal, dan pergaulan bebas seksual. Orang yang mabuk cenderung kehilangan kontrol atas perilaku mereka, yang mana menjadi lebih berani, impulsif, dan kurang memperhatikan konsekuensi dari tindakan mereka.

Bagaimana proses alkohol bisa masuk ke dalam otak?

Alkohol masuk ke dalam aliran darah, kemudian alkohol akan diubah menjadi zat Etanal oleh enzim ADH untuk meminimalisir racun yang dapat mengganggu keseimbangan di dalam tubuh. Setelah itu, alkohol diubah lagi menjadi zat yang dapat ditoleransi tubuh oleh enzim ALDH. Jika dosis alkohol terlalu tinggi dan kapasitas enzim ALDH kurang, sebagian alkohol akan masuk menuju otak dan mengganggu sistem saraf di dalamnya. Alkohol yang masuk ke dalam otak akan memaksa otak untuk memproduksi hormon dopamine (hormon kebahagiaan) sebanyak-banyaknya, yang pada akhirnya membuat orang yang sedang mabuk cenderung sering merasa sangat bahagia sehingga tidak mempedulikan lingkungan sekitarnya. 

Alkohol dalam otak juga mengganggu kinerja cerebellum (bagian otak yang mengatur keseimbangan dan koordinasi) yang cenderung membuat seseorang tidak memiliki kesadaran saat berjalan dan kesulitan untuk berdiri atau berjalan dengan baik. Kadar alkohol dalam otak juga mengacaukan Prefrontal Korteks (Bagian otak yang mengatur pengambilan keputusan, kepribadian, dan perilaku sosial) yang dapat membuat seseorang menjadi lepas kendali dan cenderung melakukan tindakan yang merugikan orang lain. 

Apakah keseringan mabuk dapat mempengaruhi gaya belajar?

Selain berpotensi merusak kesehatan fisik, keseringan mabuk juga memiliki dampak yang cukup besar pada gaya belajar dan prestasi akademis. Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Neuroscience Advances mengungkapkan tentang dampak mabuk pada otak manusia. Dengan menggunakan teknologi pemindaian otak terkini, tim peneliti mampu melacak aktivitas otak saat mereka mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang signifikan. Hasilnya mengungkapkan adanya penurunan dramatis dalam aktivitas area-area otak yang terkait dengan pengambilan keputusan, kontrol impuls, dan koordinasi motorik. 

Terdapat beberapa dampak jangka panjang dari konsumsi alkohol berlebihan pada kesehatan otak, diantaranya:

Penurunan performa kognitif (perhatian, memori, dan kemampuan problem solving)

Efek alkohol pada otak dapat menyebabkan penurunan performa kognitif, yang secara langsung mempengaruhi kemampuan seseorang untuk belajar dan memahami materi pelajaran. Kebiasaan meminum alkohol secara berlebihan dan secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak. 

Kehilangan motivasi

Orang yang kecanduan mabuk biasanya tidak memiliki gairah hidup, sehingga tidak memiliki motivasi untuk menghadiri kelas, mengerjakan tugas, dan belajar.  Hal ini dapat mengarah pada kegagalan dalam memenuhi tanggung jawab akademis mereka dan kehilangan minat pada pendidikan mereka.

Tidak produktif

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat mengganggu produktivitas dan kemampuan konsentrasi. Kebiasaan mabuk dapat membuat seseorang memiliki rasa malas yang berlebih sehingga tidak memiliki keinginan untuk melakukan apapun. 

Gangguan mental health

Kecanduan mabuk juga dapat berdampak pada adanya peningkatan risiko perubahan mood secara drastis yang dapat mengakibatkan kecemasan dan depresi. Gangguan mental ini dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus belajar secara optimal. 

Perilaku menyimpang

Akibat dari keseringan mabuk pada gaya belajar dan pencapaian akademis seseorang juga dapat berdampak dalam jangka waktu yang panjang. Penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan penurunan nilai, gagal dalam ujian, atau bahkan putus sekolah. Dampak ini dapat mempengaruhi kesempatan kerja di masa depan dan menciptakan hambatan bagi perkembangan karir seseorang.

Pos terkait